Kisah dongeng rakyat dari jawa tengah...
Di daerah jawa tengah tepatnya di kota ambarawa ada sebuah danau besar yang letaknya sangat setrategis,di sebelah timur adalah kota salatiga,sebelah utara kecamatan tuntang,sebelah selatan banyubiru,dan di sebelah barat ya itu kota ambarawa.yang sekarang di kenal dengan sebutan danau RAWAPENING..
Rawa pening sendiri tidak terlepas dari keyakinan rakyat di sekitar,adanya cerita tentang sesosok baru klinting......
Baru klinting adalah sesosok ular raksasa yang sedang melakukan pertapa dengan cara melingkari gunung......cerita rakyat di mulai dari desa ngagel.....
Di kampung ngagel masarakat mengadakan sukuran desa sehingga semua masyarakat bergotong royong,kaum laki laki mendapat tugas untuk mencari kayu hutan dan berburu hewan.....
Setelah lama tidak kunjung datang hewan yang menjadi buruanya,masyarakat istirahat di bawah pohon,ada salah satu orang yang tidak sengaja menancapkan pisaunya ketanah,seketika semua warga yang sedang beristirahat terkejut....................!!!!!!!!!!!!!!!
Karena tanah yang tadi tertancap pisau tiba tiba menyemburkan darah.....
Warga sontak kaget........ahirnya warga menelusuri untuk mencari tau permasalahan itu.....
Ternyata setelah berhasil di telusuri penyebabnya adalah se ekor ular yang sedang melingkari gunung.
Ahirnya warga beramai ramai memotong ular itu untuk di jadikan hidangan pesta.sesampai di kampung semua warga mempersiapkan acara pesta,semua masyarakat saling bergotong royong dan membagi tugas masing masing...yang laki laki membuat tarub untuk acara pesta dan ibu ibu mendapat tugas untuk memasak....
Dari tempat yang tak di duga datanglah anak kecil yang berpenampilan dekil dan dengan kulit yang di tumbuhi penyakit menghampiri orang orang yang sedang berpesta....
Pak boleh saya minta dagingnya untuk saya makan......
Siapa kamu anak kecil pergilah kamu.tidak ada jatah buat kamu bentak orang orang.
Anak itu ahirnya pergi ke arah ibu ibu yang sedang memasak....
Buk boleh saya minta makananya kata anak itu.....
Ibu yang di mintai makanan sama anak itu mencibir dan menutup hidungnya karna bau yang tak sedap dari anak itu....
Pergilah kamu,tidak ada makanan buat kamu,bau badan kamu bisa menghilangkan selera makan orang orang di sini........
Semua masyarakat pergi ketempat pesta cuma ada satu orang yang tidak pergi ketempat pesta,ya itu seorang perempuan tua yang miskin harta yang tidak mengikuti pesta...
Anak kecil itu pergi ke tempat nenek tua,mag nek bolehkah aku minta makan.......kata anak kepada nenek tua itu....
Mari masuk nak jawab nenek.
Kamu ini siapa dan orang tua kamu di mana...saya bernama baru klinting nek orang tua saya sudah meninggal...
Ya sudah nak kamu di sini saja sama nenek buat teman nenek.
Tidak nek terimakasih,sebaiknya saya pergi saja....nanti kalau nenek mendengar suara kentongan nenek naik saja di lesung kata anak itu,seraya meninggalkan nenek.
Walaupun sambil merasa bingung dengan kata kata yang di sampaikan anak itu,nenek itu mengiyakan dengan mengangguk sambil melambaikan tangan ke arah anak itu sebagai tanda perpisahan.....
Ditempat lain warga tengah asik dengan acara pestanya....tiba tiba anak itu datang datang sambil membawa lidi.
Hai semua warga yang sedang merayakan pesta aku akan mengadakan sayembara,siapa yang bisa mencabut lidi yang saya tancapkan di tanah.
Warga yang mendengar kata kata anak itu sambil meremehkanya,satu persatu warga mencoba mencabut lidi,tapi tak satupun berhasil.
Ahirnya anak itu berkata:
Wahai orang desa yang sombong dan serakah,perkenalkan saya adalah baruklinting saya adalah jelmaan ular yang dagingnya sedang kamu masak untuk pesta sekarang ini.seekor ular yang sedang bertapa karna titah sang illahi dan kamu datang menganggu pertapaanku dan tidak mau besedekah sama orang lain,
Sekarang rasakan akibatnya......................
Lidi itu di cabutnya sama baru klinting,di lemparkanya lidi itu dan tanah yang menempel pada lidi ahirnya menjadi sebuah gunung kecil yang sekarang di kenal dengan nama gunung kendali sodo......
Dari lubang bekas lidi menancap keluarlah air yang sangat deras,warga berusaha untuk menghentikan aliran air,tapi sia sia usahanya,bahkan air semakin banyak dan menjadi banjir.
Warga merasa panik dan berlarian menyelamatkan diri sambil memukul kentokan sabagai tanda marabahaya tapi tak satupun warga yang bisa selamat dari banjir,perempuan tua yang tadi memberi makan baru klinting setelah mendengar kentongan langsung naik ke lesung dan selamatlah dia sampai terhanyut di daerah demak.
Banjir yang semakin lama semakin menggenang ahirnya menengelamkan desa dan warga yang ahirnya menjadi rawa yang sangat besar.....yang kita kenal sekarang ini.
RAWA PENING
RAWA:kolam yang sangat besar
PENING:pusing
Jadi kesimpulan RAWA PENING adalah sebuah rawa yang awal proses kejadianya membuat pusing atau pening masyarakat.
Pesan penulis:
Dongeng adalah sebuah cerita yang tidak harus wajib kita percayai kebenaran kisahnya ataupun ke akuratan ceritanya,tapi dari sebuah dongeng bisa kita ambil manfaatnya.
Kesimpulan:
Intisari dari dongeng di atas,
Sebagai manusia kita tidak boleh serakah atas apa yang kita miliki dan jangan menilai orang dari segi fisik dan penampilan,karna belum tentu orang yang kita anggap rendah di mata kita,belum tentu dia rendah di mata allah,jadi saling berbagi dan menghargai itu jalan yang terbaik.amin....